Rabu, 14 November 2012

Asal Usul Rumah sakit

Rumah sakit atau dalam bahasa Inggris hospital atau bahasa latinnya hospitalis yang artinya rumah untuk tamu. Diduga asal muasalnya timbul intuisi ini adalah kuil.Kuil Asclepius di Epidaurus, misalnya, punya akomodasi lengkap bagi yang mencari pertolongan Dewa kesembuhan Yunani.Demikian pula di India, sejak 200 SM sudah ada sejumlah RS di kalangan masyarakat Buddha.Namun tempat khusus untuk merawat orang sakit pertama kali muncul di Roma.abad I Lucius Junius Moderatus Columella menyebut adanya valetudinaria, RS pengobatan untuk budak. Tapi Marcus Annaeus Seneca mencatat, tempat itu juga dimanfaatkan oleh golongan masyarakat bukan budak.Ekskavasi di Pompeii (terkubur tahun 76) menunjukkan dokter pribadi pada zaman itu pun ternyata sudah mempunyai fasilitas mrip tempat pemulihan kesehatan zaman modern. Malah di beberapa propinsi di Roma, dengan dukungan dana masyarakat, rumah pribadi dikembangkan menjadi rumah sakit.
Dipermulaan tahun, Masehi, dengan tujuan sosial, RS didirikan bagi musafir yang kelelahan atau sakit, kaum miskin, orang buta dan orang timpang.
Pada abad pertengahan (V-XV) konsep RS lalu berkembang sangat kuat, tak hanya kalangan masyarakat Barat tapi juga didunia Timur.Di Baghdad abad IX, dimasa pemerintahan Khalifah Harun Al-rashid mendirikan sebuah rumah sakit dipusat kota.Rumah sakit ketiga di kota itu dibangun tahun 970, sudah memiliki 25 dokter.Bahkan sebuah rumah sakit di kairo tahun 1283 sudah memisahkan penderita sakit mata. Di Barat, perkembangan RS banyak dipengaruhi konsep RS biara, dimana selalu ada tempat perawatan, rumah obat, dan biasanya kebun tanaman obat.
Sampai beberapa abad layanan rumah sakit masih terbatas pada melayani dan merawat pasien parah yang tak mungkin dirawat di rumah atau orang miskin.
Namun tahun 1300-an di beberapa rumah sakit di Italia sudah mulai ada dokter dengan dibantu perawat terlatih. Ia mengobati sesuai resep doter senior.Di Eropa masa itu hanya melayani kalangan atas kota besar.Murid kedokteran belajar dari teks bahasa Yunani, Latin, Arab, dan yahudi, tanpa pernah mempelajari langsung tubuh manusia.baru pada tahun 1594 dibangun teater operasi pertama di Padua, Italia.Tahun 1700-an makin banyak rumah sakit di Eropa, namun fungsinya tetap untuk sosial
Akhir tahun 1800-an para dokter mulai memperhatikan prinsip-prinsip antiseptik.Tahun 1865 Sir Joseph Lister tercatat menggunakan semprotan asam karbol untuk membunuh kuman di udara.Ia menekankan, dokter bedah harus memakai antiseptik untuk membunuh kuman di tangan dan peralatan.Alhasil pembedahan menjadi lebih aman.
Memasuki abad XX, rumah sakit tak lagi murni bersifat sosial.Pasien mulai membayar untuk perawatan yang diterimanya.



Sumber      :    http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-rumah-sakit.html

Asal Usul Kartu Remi

Kita telanjur mengenalnya sebagai kartu “remi”. Padahal “remi” sebenarnya nama salah satu permainan kartu yang oleh orang Inggris disebut playing cards atau card game. Ada 1001 macam permainan kartu. Setiap negara bahkan wilayah suatu negara memiliki jenis permainannya sendiri. Di Tanah Air kita akrab dengan istilah permainan “empat-satu”, “remi”, “cangkulan”, dsb. Namun, yang populer di banyak negara misalnya poker, canasta, blackjack, casino, solitaire, bridge dengan jumlah pemain yang bisa berbeda-beda.
Solitaire dan bridge bagi kita barangkali lebih familiar ketimbang yang lain. Solitaire, yang sudah dimainkan orang sejak ratusan tahun lalu - dan banyak jenisnya - itu dimainkan sendirian, terutama untuk mengisi waktu luang. Jangan heran kalau menjelang jam kerja berakhir di kantor-kantor, mudah dijumpai karyawan asyik memainkannya di layar komputer pribadi (PC), bukan dengan kartu betulan. Maklum, solitaire menjadi program game standar yang di-install di PC.
Sedangkan bridge yang harus dimainkan oleh empat orang - biasanya berpasangan - bahkan menjadi salah satu nomor andalan bagi tim Indonesia dalam dunia olahraga untuk meraih kemenangan dalam suatu turnamen bridge internasional.
Seperti kita kenal sekarang, satu pak kartu remi berisi 52 lembar. Dibagi menjadi empat suit atau jenis kartu (Spade, Heart, Diamond, Club), masing-masing terdiri atas 13 kartu (dari As, 1, 2, dst. sampai King). Plus kartu tambahan berupa dua kartu joker, hitam dan merah.
Kapan dan siapa penemu kartu remi tidak diketahui secara pasti. Diduga embrionya berasal dari daratan Cina atau Hindustan sekitar tahun 800. Bagaimana ceritanya sampai bisa masuk ke Eropa pun agak samar-samar. Mungkin dibawa oleh para pedagang, tentara, atau suku-suku nomaden. Yang jelas, jenis permainan kartu ini - entah datang dari Timur, Mesir, atau Arab - muncul di Italia kira-kira akhir tahun 1200-an. Setelah itu menyebar ke Jerman, Prancis, dan Spanyol.
Sejumlah ahli sejarah menduga, kartu permainan itu hasil evolusi dari sejenis permainan catur yang dimainkan oleh para gembala di Asia Barat. Sambil menggembala, mereka bermain catur memakai kerikil. Ahli lain berpendapat, permainan kartu merupakan evolusi dari semacam upacara untuk berkomunikasi dengan para dewa. Empat batang tongkat atau anak panah yang sudah ditandai dengan empat simbol berbeda, dilemparkan ke atas altar. Tongkat mana yang jatuh, itulah yang diinterpretasikan sang pendeta sebagai titah dewa.
Kartu pertama di Eropa (Italia) disebut Tarot (tarrochi) atau tablet nasib karena bentuknya seperti tablet, dan digunakan antara lain untuk meramal nasib. Tarot tertua berasal dari tahun 1470 di Lombardy. Satu setnya 50 kartu, dibagi menjadi lima kelompok masing-masing 10 kartu. Pada permukaannya terukir tema-tema alegori atau mitologi tentang berbagai aspek kehidupan seperti ilmu, seni, planet, dsb.
Tarot terus berevolusi. Tarot Venetia jumlahnya 78 kartu, termasuk sebuah kartu - namanya il matto (si pandir) - yang diduga sebagai cikal-bakalnya joker modern.
Dulu kartu permainan terbatas dinikmati kaum berduit mengingat harganya mahal. Maklum, masih buatan tangan dan gambarnya hasil lukisan. Setelah sistem cetak dengan kayu ditemukan, kartu menjangkau masyarakat ramai. Produksi makin meningkat setelah ditemukan teknik cetak dengan plat tembaga. Ditemukannya proses reproduksi warna dengan teknik litografi di awal 1800-an makin mendorong munculnya kartu-kartu cantik dari Jerman, Italia, dan Prancis.
Sejarah tidak mencatat siapa sebenarnya sosok Jack, Queen, dan King pada kartu modern. Namun tokoh pada kartu-kartu sebelumnya terus berganti dari waktu ke waktu. Pada kartu tua dari Italia dan Spanyol, keempat kartu King-nya menggambarkan para raja dari kerajaan besar dunia Abad Pertengahan. Lalu ketika Raja Henry III dari Prancis naik tahta, kostum para bangsawan pada kartu berubah mengikuti mode di zaman itu.
Masih banyak misteri belum terjawab secara memuaskan. Misalnya, kenapa kartu Jack disebut Jack, bukan pangeran atau gelar bangsawan lain? Mengapa Jack bermata satu? Kenapa pula Jack Hati tidak berkumis? 




Sumber    :   http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-kartu-remi.html

Asal Usul Kartu MerahKuning dalam Sepak Bola



Dalam sepak bola kita sering melihat para wasit mengeluarkan kartu merah atau kartu kuning untuk memberi pelanggaran atau hukuman kepada pemain.Kita tidak tahu dari mana asal muasalnya kartu hukuman tersebut.
Adalah piala dunia tahun 1962 di Cile.Kala itu pertandingan antara kesebelasan Cile dan Italia.Kala itu pertandingan kedua kesebelan ini diramalkan akan memanas, soalnya sebelum peluit pertandingan ditiup, pers Italia sudah menulis artikel berisi kesanksian mereka akan kecantikan dan akhlak wanita Cile.Keruan saja masyarakat Cile tidak bisa menerima hal tersebut.
Benar saja, pertandingan berjalan kasar dan wasit yang memimpin pertandingan saat itu adalah Kenneth George Aston dari Inggris, mengusir dua pemain Italia.Para pemain Italia tidak bisa menerima pengusiran itu dan langsung menghujani Aston dengan makian dan bogem mentah.Pertandingan berakhir 2-0 untuk kemenangan Cile.Insiden keributan itu di kenal dengan “Battle of Santiago”.
Pada piala dunia tahun 1966 di Inggris, aston kembali memimpin pertandingan antara Inggris melawan Argentina di stadion Wembly.Meski tidak sepanas Cile melawan Italia, Aston harus meredam kemarahan kapten Argentina, Antonio Rattin, yang terpaksa dia di usir keluar lapangan.Betapa buruknya tim Argentina, sampai-sampai bos tim Inggris, Alf Ramsey, melarang pemainnya bertukar kaus dengan tim Argentina begitu pertandingan usai.
Sepulangdari memimpin pertandingan yang membuat Inggris memenangi pertandingan piala dunia untuk pertama kalinya,Aston berpikir keras mencarai cara untuk menghindari peristiwa itu.Akhirnya saat ia melewati jalan Kensington High Street, saat itu lampu lalu lintas berganti merah.Terpikir olehnya saat itu.Kuning berarti pelan-pelan, merah berarti berhenti.
Kartu hukuman kuning dan merah kemudian mulai diperkenalkan pada piala dunia tahun 1970 di Meksiko.Pertandingan pun lebih bisa di redam.Sejak itu kartu ini tak pernah lepas dari kantong wasit yang memimpin pertandingan.Aston yang awalnya guru dan menjadi wasit kala berumur 20 tahun, akhirnya mendedikasikan sepanjang sisa hidupnya buat sepk bola.
Tahun 1980 dan 2001, Aston menyelenggarakan kursus perwasitan di Amerika Serikat.Pada tahun 1997, Aston mendapat penghargaan Member of the Order of the British Empire (MBE) atas sumbangsinya terhadap sepak bola.
Aston meninggal pada 23 Oktober 2001 dalam usia 86 tahun.Berkat penemuannya yang terilhami oleh lampu lalu lintas itu, ia telah memberi pijakan wasit untuk memperingatkan seorang pemain atau bahkan mengeluarkannya.




Sumber    :    http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-kartu-merahkuning-dalam-sepak.html

Asal Usul Dasi

Dasi, konon menurut Asosiasi Aksesori Leher Amerika, punya sejarah panjang yang melilit perkembangannya. Sejak zaman batu pun aksesori di leher dan dada sudah ada, khususnya untuk memberi ciri pada kelompok pria dari strata tinggi.Malah, pada masa Romawi kuno sudah dipakai kain untuk melindungi leher dan tenggorokan, khususnya oleh para jurubicara. Pada perkembangannya prajurit militer Romawi pun memakainya. Bukti dipakainya aksesori kain leher tampak pada patung batu di makam kuno, Xian, Cina.
Aksesori leher terkenal lainnya muncul di masa Shakespeare (1564 - 1616), yakni ruff. Kerah kaku dari kain putih itu bentuknya serupa piringan besar yang melingkari leher. Untuk mempertahankan bentuk, ruff sering dikanji. Lambat laun orang merasa ruff yang bertumpuk-tumpuk hingga mencapai ketebalan beberapa sentimeter mengakibatkan iritasi.
Lahirlah cravat pada masa pemerintahan Louis XIV tahun 1660-an. Namun, Kroasia lebih tepat disebut sebagai tanah asal dasi.
Ini sesuai penuturan Francoise Chaile dalam buku La Grande Historie de la Cravate (Flamarion, Paris, 1994).
"... Sekitar tahun 1635, sekitar enam ribu prajurit dan ksatria datang ke Paris, yang disewa oleh Louis XIII dan Richelieu. Pakaian tradisional mereka amat menarik. Sehelai sapu tangan diikatkan di leher dengan cara khusus. Sapu tangan itu terbuat dari berbagai kain, dari yang serupa seragam, katun halus, hingga sutera. Gaya unik ini segera 'menaklukkan Prancis'. Apalagi cara ini lebih praktis ketimbang kerah kaku. Sapu tangan itu cuma diikat, dengan ujung-ujungnya dibiarkan lepas."
Maka disebutlah sapu tangan itu cravat, artinya "penduduk dari Kroasia".
Sebagaimana aksesori leher di zaman batu, keindahan cravat dan cara mengikatnya menunjukkan kelas si pemakai. Konon Beau Brummell (1778 - 1840), yang banyak mempengaruhi perkembangan mode, perlu waktu berjam-jam untuk mengikat cravat-nya.
Banyak buku teknik mengikat cravat diterbitkan. Salah satunya menampilkan 32 cara, meski kenyataannya ada lebih dari 100 cara yang resmi dikenal saat itu. Begitupun, ada saja orang yang ingin mengekspresikan kepribadian mereka dengan kreasi sendiri.
Selanjutnya muncul adab mengenakan cravat. Seseorang pantang menyentuh cravat orang lain. Kalau sampai terjadi, tindakan itu bisa berakibat fatal, yakni duel.
Bahkan takhayul pun berkembang di seputaran cravat. Konon saat Napoleon mengenakan cravat hitam yang dililitkan dua kali memutari leher, ia selalu menang perang. Celakanya, saat terjun di Waterloo ia memakai cravat putih. Akibatnya? Ia pun "jatuh".
Tahun 1860-an cravat dengan ujung yang panjang mulai menyerupai aksesori leher modern alias dasi. Ketika muncul mode kemeja berkerah, dasi disimpulkan di bawah dagu, ujung panjangnya terjuntai di depan kemeja. Sementara dasi berbentuk kupu-kupu baru populer tahun 1890-an.
Dengan kemajuan teknologi, kini dasi jadi makin beragam warna, desain, dan teksturnya. Alhasil, lebih dari 100 juta dasi menyerbu berbagai gerai dasi setiap tahun.
(int,apr 2001)


Sumber    :   http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-dasi.html

Asal Usul Sabun

Cucian menumpuk? "Ya, enggak massyyalah," sahut Bawang Putih. Tentu, karena ada sabun. Sabun mengandung surfactant atau bahan aktif permukaan, yang molekulnya akan mengikat kotoran lalu melepasnya dari benda inang. Ia akan menahan kotoran sampai larut terbilas air. Mengingat berbagai kepentingan, wajar bila ada berbagai jenis dan ujud sabun. Misalnya, batangan keras sabun mandi, serbuk deterjen, encernya sabun cair dan sampo, hingga sabun colek yang kenyel-kenyel.
Tak ada catatan pasti, kapan nenek moyang kita mulai bersabun. Konon, tahun 600 SM masyarakat Funisia di mulut Sungai Rhone sudah membuat sabun dari lemak kambing dan abu kayu khusus. Mereka juga membarterkannya dalam berdagang dengan bangsa Kelt, yang sudah bisa membuat sendiri sabun dari bahan serupa.
Pliny (23 - 79) menyebut sabun dalam Historia Naturalis, sebagai bahan cat rambut dan salep dari lemak dan abu pohon beech yang dipakai masyarakat di Gaul, Prancis. Artinya, tahun 100 masyarakat Gaul sudah memakai sabun keras. Ia juga menyebut pabrik sabun di Pompeii yang berusia 2000 tahun, yang belum tergali.
Di masa itu sabun lebih sebagai obat. Baru belakangan ia dipakai sebagai pembersih, seperti kata Galen, ilmuwan Yunani, di abad II.
Tahun 700-an di Italia membuat sabun mulai dianggap sebagai seni. Seabad kemudian muncul bangsa Spanyol sebagai pembuat sabun terkemuka di Eropa. Sedangkan Inggris baru memproduksi tahun 1200-an. Secara berbarengan Marseille, Genoa, Venice, dan Savona menjadi pusat perdagangan karena berlimpahnya minyak zaitun setempat serta deposit soda mentah.
Akhir tahun 1700-an Nicolas Leblanc, kimiawan Prancis, menemukan, larutan alkali dapat dibuat dari garam meja biasa. Sabun pun makin mudah dibuat, alhasil ia terjangkau bagi semua orang.
Di Amerika Utara industri sabun lahir tahun 1800-an. "Pengusaha-"nya mengumpulkan sisa-sisa lemak yang lalu dimasak dalam panci besi besar. Selanjutnya, adonan dituang dalam cetakan kayu. Setelah mengeras, sabun dipotong-potong, dan dijual dari rumah ke rumah.
Begitupun, baru abad XIX sabun menjadi barang biasa, bukan lagi barang mewah.
Fritz Gunther, ilmuwan Jerman, biasa disebut sebagai penemu surfactant sintetis dalam deterjen tahun 1916. Namun, baru tahun 1933 deterjen untuk rumah tangga diluncurkan pertama kali di AS.
Kelebihan deterjen, mampu lebih efektif membersihkan kotoran meski dalam air yang mengandung mineral. Tapi, ia pun menimbulkan masalah. Sebelum tahun 1965, deterjen menghasilkan limbah busa di sungai dan danau. Ini karena umumnya deterjen mengandung alkylbenzene sulphonate yang sulit terurai. Untung, setelah 10 tahun dilakukan penelitian, tahun 1965, ditemukan linear alkylbenzene sulphonate (LAS) yang lebih ramah lingkungan. Bakteri dapat cepat menguraikan molekul LAS, sehingga tidak menghasilkan limbah busa.
Dalam perkembangannya, deterjen pun makin canggih. Deterjen masa kini biasanya mengandung pemutih, pencerah warna, bahkan antiredeposisi. Zat terakhir ini mencegah kotoran agar … "Ogaaah nempeel".



Sumber : http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-sabun.html

Asal Usul Balon

Meski mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, referensi tentang balon ternyata sulit ditemukan. Namun menurut Jean Merlin, Kaufman, dan Greenverg (1994), masyarakat Astec-lah yang pertama kali membuat balon. Bahan bakunya usus besar kucing, dan tujuannya sebagai persembahan bagi dewa.Namun ada pendapat lain, balon sederhana zaman dulu dibuat dari kandung kemih hewan yang diisi air. Kabarnya itu pernah dicatat selama masa Renaisans (abad XIV - XVI) di Eropa.
Karena kesulitan itu, tak jarang, kisah dongeng pun jadi acuan. Salah satunya, "Moby Dick" (1851) yang menyebut, "… gas dimasukkan di dalamnya. Ia pun membengkak mencapai ukuran luar biasa, menjadi semacam balon binatang."
Bagian-bagian tubuh binatang, khususnya kandung kemih, usus, dan perut menjadi "bahan" utama balon kuno. Konon, usus punya kelebihan. Bisa fleksibel dibentuk. Namun tentunya binatang berbeda akan memberikan ukuran yang berbeda pula.
Bagaimana cara membuatnya? Jean Merlin, Kaufman, dan Greenverg menuturkannya begini, "Bersihkan usus besar dengan hati-hati, baliklah, lalu jahit dengan serat tanaman khusus. Hebatnya, serat ini akan kuat lekat menempel setelah mengering karena dijemur sinar matahari. Hasilnya, 'balon' yang benar-benar kedap udara. Selanjutnya, tiuplah."
Menurut Jacques Dupin Grouvhard dalam The Mayanaise Connection, proses pembuatan demikian perlu waktu beberapa hari. Betapa pun dalam pemilihan bahan utama suku Maya juga menggunakan organ yang sama, meski memilih mengambil dari anjing atau keledai.
Bagaimana dengan bahan utama karet, seperti yang kita kenal sekarang? The Book of First karya Patrick Robertson, Bramhall House, NY (1978), menyebut nama Michael Faraday sebagai pembuat balon karet pertama tahun 1824. Pembuatan balon itu sebenarnya dalam kaitan dengan percobaannya menggunakan hidrogen di Royal Institution di London.
"Karet lateks amat elastis. Maka, kantung lateks bisa melar, dinding kantungnya sampai menjadi cukup transparan. Malah, bila diisi hidrogen, ia menjadi ringan dan bisa terbang," ujarnya dalam "Quarterly Journal of Science" di tahun yang sama.
Cara membuatnya pun sederhana. Dua lembar karet dipotong bulat, ditumpuk, lalu dipres sisinya. Otomatis karet melunak, dan menempel. Bagian dalam antara dua lembaran itu dibedaki tepung agar tidak saling lengket.
Evolusi balon karet sebagai mainan ternyata tidak perlu menunggu terlalu lama. Pada tahun berikutnya, balon mainan sebagai produk massal baru sudah diperkenalkan oleh produsen perintis karet Thomas Hancock. Tapi bentuknya berupa satu set alat yang terdiri atas sebotol karet cair dan alat tiup. Baru tahun 1847 balon mainan yang lebih tahan terhadap perubahan temperatur, dibuat pertama kali oleh J.G Ingram dari London. Balon itu bisa disebut prototipe balon modern.
Balon terus berkembang, baik variasi bentuk maupun kualitasnya, sehingga tidak mudah meletus. Malah ada produsen yang menyebut balonnya modern, karena " … dibuat dari karet alami ramah lingkungan, yakni lateks pohon Hevea. Dengan proses alamiah ia akan hancur. Secepat membusuknya dedaunan, karet itu akan menjadi vitamin bagi tanah."
Lalu, muncul seni "patung" balon dari balon panjang. Seni itu dimulai sejak tahun 1920-an, tapi baru populer setelah PD II. Terlebih setelah diproduksi balon pensil, yang amat langsing.
Mengenai bentuknya? Apapun bisa dibuat. Malah di luar negeri sering digelar kontes yang menunjukkan begitu beragamnya hasil olahkreativitas dan keterampilan peserta. Mau coba?



Sumber : http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-balon.html

Asal Usul Kunci



Untung ada kunci. Kalau tidak, kita bakal tak merasa aman meninggalkan benda-benda, apakah rumah, mobil, atau laci.
Contoh kunci tertua ditemukan di reruntuhan Istana Khorsabad dekat Niniwe. Maka, diduga kunci ada sejak 4.000 tahun silam. Bentuknya sederhana, serupa palang pintu rumah di pedesaan.
"Kunci" ini terdiri atas dua batang vertikal, satu horisontal, dan anak kunci. Bila palang horisontal dimasukkan di celah dua batang vertikal, dari batang vertikal pertama akan turun batang-batang ramping kecil yang akan masuk ke lubang-lubang bagian horisontal. Batang horisontal tertahan, pintu pun teralang.
Untuk membuka, dipakai anak kunci serupa sikat gigi. Cuma, bulunya diganti batang-batang pendek-ramping. Bila ditelusupkan di celah tengah batang vertikal pertama, batang-batang anak kunci akan mendongkrak batang-batang lubang pengunci sehingga palang horisontal lolos ditarik. Prinsip ini menjadi dasar pembuatan kunci pasak.
Kunci serupa juga dipakai di Jepang, Norwegia, dan Kepulauan Faroe. Malah di Mesir, India, dan Zanzibar kunci itu masih dipakai hingga kini.
Lubang anak kunci pertama kali dibuat oleh bangsa Yunani kuno pada gerendel kunci kayu dengan kokot yang ditanam di pintu. Anak kuncinya dari kayu berbentuk sabit panjang yang pas dengan konfigurasi lubang anak kunci. Gerakan anak kunci akan mengangkat pasak pengait. Alat ini sedikit sekali memberi pengamanan, fungsinya sekadar sebagai penghambat.
Untuk kunci logam, bangsa Romawi kunolah yang pertama kali membuat. Prinsip kerjanya adalah menyempurnakan prinsip kunci Mesir. Pasak dibuat dalam berbagai ukuran dengan anak kunci yang sesuai. Lubang anak kunci pun dibuat tak lazim, agar anak kunci sulit ditiru. Agar ukuran anak kunci berukuran kecil dan memudahkan membuka kunci, dipasang pegas perunggu penopang pasak. Perkembangan keterampilan memunculkan kunci yang dihiasi dengan indah. Bentuk kunci pun disamarkan, semisal berbentuk binatang, bunga, dan burung. Selain bagian kunci, anak kuncinya juga dihiasi, malah sering dipakai sebagai liontin.
Bangsa Romawi juga berjasa sebagai penemu kunci ward (pengalang), yang prinsip kerjanya masih dipakai sampai sekarang. Karena dibuat dari logam, kunci dan anak kuncinya bisa dibuat kecil. Beberapa kunci dirancang sebagai cincin. Namun, konstruksi ini bisa dibongkar, cukup dengan menelusupkan sekeping logam.
Prinsip kerja kunci ini lalu diterapkan pada kunci jinjing atau gembok. Gembok hias terdapat di masyarakat Cina, Turki, India Timur, dan Rusia. Ada banyak rancangan aneh, misalnya figur dewa, bunga, atau satwa. Kadang lubang anak kuncinya pun dipasang di bagian tersembunyi.
Kunci menyebar ke Eropa. Bentuknya pun makin rumit karena seniman bersaing ingin diakui keahliannya. Ada pula kunci yang dirancang bisa mengeluarkan jarum, anak panah beracun, atau pisau bila dicolok anak kunci palsu.
Beberapa nama terkenal soal perkuncian antara lain Linus Yale, Jr., yang menemukan kunci pin-tumbler (pasak). Kunci pertama dipatenkan tahun 1861, dan disempurnakan tahun 1865. Temuan pria Connecticut itu dinilai sebagai salah satu kunci paling aman dan pertama kali diproduksi secara massal.
Sosok lain adalah Robert Barron dari Inggris yang tahun 1778 menemukan kunci lever-tumbler, penyempurnaan dari kunci ward. Warga Inggris lain, Joseph Brahmah, tahun 1784 mematenkan kunci dengan anak kunci silinder. Tahun 1818 Jeremiah Chubb menyempurnakan kunci Barron menjadi kunci detektor.
Gara-gara kunci jadi ringkas, orang sekarang tak punya senjata ampuh untuk menaklukkan tamu tak diundang. Palang pintulah senjata ampuh itu.



Sumber : http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-kunci.html

Asal usul Lilin

Sebelum penerangan listrik digunakan pada tahun 1900-an, lilin banyak dimanfaatkan sebagai sumber penerangan buatan.Lilin juga banyak digunakan sebagai pelengkap dekorasi interior dan dalam upacara tertentu.Lilin termasuk temuan paling awal dari dunia primitif. Ini di dukung dengan penemuan tempat lilin di Mesir dan P. kreta, dari tahun 3000 SM. Namun catatan awal yang jelas- jelas menggambarkan lilin baru muncul pada abad I. Politisi Romawi yang hidup di sekitar abad I dan II, Pliny The Younger, menguraikan tentang benang rami berlapis ter dan lilin alang-alang (batang alang-alang di kupas lalu dicelup malam).
Meskipun tidak di ketahui asal-usulnya, masyarakat Mesir kuno jelas telah mengenal lilin.Diabad pertengahan, lilin lemak luas di pakai masyarakat Eropa.Selanjutnya lemak bersumbu digantikan dengan lilin dari malam lebah yang beraroma khas.
Pada abad XIX ahli kimia Prancis Michel-Eugene Chevreul menancapkan tonggak bersejarah dalam proses pembuatan lilin. Ia berhasil memisahkan asam lemak dari gliserin lemak sehingga menghasilkan asam stearat, bahan penting untuk menghasilkan lilin bermutu baik. Stearat bersama dua bahan yang di temukan selanjutnya, yaitu spermaceti dan malam parafin selanjutnya menjadi bahan baku utama lilin.
Spermaceti adalah hasil kristalisasi lemak ikan paus.Kelebihan spermaceti adalah tidak menimbulkan bau pedas, selain menghasilkan batang lilin yang tidak mudah lembek dan bengkok di musim panas.Lilin spermaceti membuka tahap baru dari sejarah lilin.Jenis lilin ini dibuat sedemikian rupa, sehingga dengan berat +/- 75g, kecepatan pembakarannya 120 grain (7,776 g) per jam.Jadi satu lilin baru habis selama sekitar 10 jam.Standar ini kemudian ditetapkan sebagai satu kandela, satuan ukuran intensitas sumber penerangan menurut standar internasional.
Sekitar pertengahan abad XIX, malam parafin berhasil dikristalkan dari minyak tanah menjadi bahan utama malam.Karena parafin cenderung lembek dan lentur pada temperatur dibawah titik leburnya, maka digabungkan dengan stearat.Bersama stearat, parafin menjadi bahan dasar lilin batangan.Selama perkembangannya, ada beberapa cara pembuatan lilin.mulai yang hanya mencelupkan sumbu kedalam lilin, hingga menggunakan mesin pencetak lilin, yang mulai di kembangkan pada abad XIX.mesin ini terdiri atas tangki logam yang di panaskan kemudian didinginkan berganti-ganti.Cara kerjanya mula-mula sumbu disusupkan dari dasar cetakan melalui piston, menembus lilin cair dalam cetakan.Setelah cetakannya dingin, lilin mengeras, lilin didorong keluar oleh piston, lalu sumbunya dipotong.
Zaman sekarang lilin mempunyai bentuk, ukuran dan keunikan tersendiri dan mempunyai aroma harum tertentu.



Sumber : http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-lilin.html

Asal Usul Layang - Layang

Konon laying-layang ditemukan pada abad 5 SM oleh ilmuwan Yunani Archytas dari Tarentum. Namun masyarkay Asia, khususnya Korea, cina, jepang, dan Melayu sudah akrab dengan laying-layang jauh sebelumnya.Ada dugaan lain bahwa laying-layang berasal dari Cina masa 3000 tahun lampau.Pada masa pemerintahan Dinasti Han (200 SM-200 M), militer Cina menempelkan potongan batang bambu pada laying-layang mereka.Saat pasukan laying-layang itu melintasi pasukan musuh, angin yang menerobos rongga bambu mengeluarkan bunyi siulan. Barangkali karena jumlahnya banyak, siulannya jadibergemuruh sehingga membuat musuh panik dan melarikan diri.

Layang-layang pun menyebar hingga kawasan asia hingga keSelandia Baru.Bentuk layang-layang diEropa mulai berkembang pada abad pertengahan (1100-1500).Baru pada tahun 1500-an muncul bentuk jajaran genjang, yang kemudian populer di Eropa.
Layang-layang bentuk jajaran genjang adalah bentuk yang tertua. Jenis ini memerlukan ekor untuk menimbulkan tahanan dan mempertahankan tegaknya arah terbang.Makin kencang angin, harus makin panjang pula ekornya.
Sedangkan permukaan lengkung pada layang-layang sengaja dibuat untuk menciptakan sudut terhadapa arah angin, sehingga layang-layang dapat terbang.Layang-layang melengkung ini dipatenkan tahun 1891 oleh William A. Eddy asala Amerika.
Layang-layang kotak berbentuk tiga dimensi ditemukan oleh Lawrence Hargrave dari australia pada tahun 1893.Untukmenerbangkannya perlu angin yang kuat dan kencang.Sedangkan layang-layang delta hasil temuan Francis M,.Rogallo dari Amerika tahun 1941, bisa diterbangkan dengan angin sepoi-sepoi saja.Temuannya ini merupakan nenek moyang terbang layang.
Sedangkan layang-layang flexible ditemukan oleh Domina C. Jalbert dari AS tahun 1963. Jenis ini memang tanpa rangka, sehingga tiap bagiandisambung dengan dijahit atau dilem sampai memiliki bentuk bisa melayang.
Di Inggris layang-layang hanya boleh mencapai 60 m, minimal 5 km di luar wilayah bandara.
Sejak tahun 1749 layang-layang dipakai dalam penelitian ilmiah.Waktu itu Alexander Wilson (1714-1786) dan Thomas Melvill (1726-1753) dari Skotlandia memasang thermometer pada layang-layang untuk mengukur temperature permukaan bumi.Pada tahun 1752 negarawan dan ilmuan AS Benjamin Franklinberhasil membuktikan teorinya bahwa petir itu bermuatan listrik.
Manfaat layang-layang pun cukup banyak.Di antaranya tahun 1847, membantu merentangkan kawat melintasi Sungai Niagara antara AS dan Kanada, untum membangun jembatan gantung pertama.Sedang tahun 1800 hingga awal 1900-an, meteorologi memanfaatkan layang-layang kotak sebagai pengukuran cuaca.Khusus dalam perang dunia II (1939-1945) sekoci penyelamat dilengkapi layang-layang yang berantene radio untuk mengirimkan pesan SOS.Namun selanjutnya fungsi layang-layang digantikan oleh balon dan pesawat udara.Fungsi layang-layang pun hanya sebagai alat hiburan saja.




Sumber : http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-layang-layang.html

Asal Usul Bom

Bom, gelegar ledakannya memang semengagetkan akibat yang ditimbulkannya. Setiap ada ledakan hebat, dengan fasih orang teriak, "Ada bom!"Bom sebetulnya wadah berisi bahan peledak yang, tentu saja, dapat meledak bila dihubungkan dengan sumbu atau pemicu. Dia bisa dijatuhkan (misalnya dari pesawat terbang) atau diletakkan pada posisi dan dalam keadaan tertentu.
Sedangkan bahan peledak merupakan zat yang menghasilkan ledakan akibat gas yang mengembang dengan cepat (baca Intisari Juni 2000). Menurut tingkat bahayanya, bahan peledak terbagi atas high explosive (berdaya ledak tinggi/besar) dan low explosive (berdaya ledak ringan/rendah). Contoh bahan berdaya ledak rendah adalah kembang api dan petasan. Sedangkan bahan berdaya ledak besar misalnya dinamit, TNT, Semtex, PETN, RDX, dll.
Bahan peledak yang pertama sekali dikenal orang berupa bubuk hitam atau sering disebut mesiu. Bahan ini ditemukan bangsa Cina abad X. Mula-mula bubuk hitam itu dipakai untuk perlengkapan mercon atau sinyal bahaya. Dua abad berikutnya Cina memanfaatkannya untuk senjata militer dengan memasukkannya ke batang bambu sebagai peluncur proyektil.
Mesiu masih dipakai sebagai bahan peledak hingga tahun 1627. Catatan menunjukkan pemakaiannya di daerah pertambangan Schemnitz, Hungaria.
Pada 1789 uranium ditemukan untuk pertama kali. Namun, potensi uranium sebagai bahan peledak baru ditemukan tahun 1938 oleh dua ilmuwan Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassman. Mereka berdua mendemonstrasikan fisi (pembelahan) inti uranium guna dijadikan bahan utama bom atom.
Jauh sebelum demo Otto dan Fritz, yakni tahun 1846, ahli kimia Ascanio Sobrero menemukan nitrogliserin. Bahan ini menjadi inspirasi bagi Alfred Bernhard Nobel (1833-1896) untuk menciptakan dinamit tahun 1866.
Belakangan Nobel menemukan gelatinous dynamite, campuran antara nitroselulosa dengan nitrogliserin. Malah kemudian, amonium nitrat menggantikan nitrogliserin untuk menghasilkan daya ledak lebih tinggi. Selama ini dinamit banyak dipakai untuk meledakkan gedung-gedung tua yang sudah tak laik pakai.
Babakan penelitian dan pengembangan tentang bom atom dimulai ketika pada tahun 1905 Albert Einstein mengumumkan teori tentang massa dan energi; tersohor sebagai teori Relativitas. Sekitar tiga setengah dekade kemudian dibuatlah beberapa bom atom pertama, bukan menggunakan uranium, melainkan plutonium.
Selanjutnya berkesinambungan uji coba bermacam jenis bom baru dengan kekuatan yang mengagumkan sekaligus mengerikan. Misalnya, tahun 1956 uji coba bom Hidrogen pertama di pulau atol Bikini, Samudera Pasifik. Disusul dua tahun kemudian uji coba peledakan nitrogen di Seymour Narrows, British Columbia, Kanada. Ledakan ini merupakan ledakan bukan nuklir terdahsyat dalam sejarah umat manusia.
Beberapa klaim terbaru bisa membuat kening berkerut. Pada 3 Februari 1998 AS berhasil menciptakan bom bernama Advanced Unitary Penetrator (AUP) yang mampu membongkar bunker. Atau 15 Juli 1999 Cina mengumumkan telah berhasil merancang teknologi pembuatan bom neutron.
Kira-kira apa jadinya Bumi dan penghuninya ini bila jenis-jenis bom berdaya ledak dan berdaya rusak tinggi itu benar-benar dipakai untuk berperang?



Sumber : http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-bom.html

Asal Usul Tinta



Tinta adalah cairan yang berisikan bermacam pigmen dan atau celupan yang digunakan untuk mewarnai bidang atau untuk menghasilkan suatu gambar, teks ataupun sebuah desain. Tinta juga digunakan untuk mengambar dan atu menulis menggunakan pena, kuas atau quill (semacam kuas berbulu lembut).

Tinta yg lebih kental dalam bentuk pasta digunakan secara luas pada penerbitan dan percetakan litografis (sebuah metode pencetakan menggunakan pelat yang memiliki permukaan yg sangat halus)

Tinta merupakan sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar dengan resin tahan air), surfaktan (yaitu unsur basah yang menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan, memungkinkan penyebaran yang mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara dua cairan), materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya.

Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta, pewarna, dan dan bahan-bahan addiktiv lainnya digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan dan rupa tinta ketika kering.

JENIS-JENIS TINTA



Gambar di atas adalah sebuah garis dari sebuah pena cair, diperbesar 50x Bermacam jenis tinta terkini termasuk tinta Mesir, bermacam celupan natural yang terbuat dari bahan metal, kulit ataupun bagian luar yg menutupi kacang-kacangan atau bebijian, dan makhluk-makhluk laut seperti cumi-cumi (tinta dari bahan ikan cumi-cumi disebut sepia). Tinta India berwarna hitam dan berasal dari Asia.

1. Tinta serpihan besi (tinta hitam keunguan yg terbuat dari besi dan tannin yg berasal dari sumber tetumbuhan) dulu digunakan oleh banyak pelukis kuno. Tinta walnut (sejenis buah kenari) diperkirakan juga pernah digunakan para pelukis kuno, meski tidak ada bukti tentang hal ini. Tinta walnut, jika ini pernah digunakan maka akan memburam dengan cepat dan karenanya tidaklah sesuai.



2. Tinta berpigmen Tinta berpigmen berisi unsur-unsur lain yang memperkuat peresapan dari pigmen pada permukaan dan menghindarkan tinta dari terhapus oleh gesekan mekanis. Material-material ini biasanya berkaitan sebagai resin (dalam tinta berbahan celupan) atau unsur pengikat (dalam tinta berbahan dasar air).
Dikarenakan tinta berpigmen berada di permukaan kertas, tidak ada tinta yang diperlukan untuk membuat intensitas warna sebagaimana tinta berbasis pelarut. Tinta berpigmen juga ditengarai lebih tahan ketika tercuci, karenanya tinta-tinta jenis ini sangat disarankan untuk penggunaan permanen. Tinta-tinta jenis jel selalu tahan hapus dan seringkali sangat disarankan sekali bahkan oleh mereka yg biasa membuat pemalsuan dokumen.
Ukuran partikel dari pigmen adalah hal yang penting untuk keawetan dalam larutan tinta. Kualitas seperti corak, jenuh, terang atau cahaya merupakan bagian dari tinta, dan bervariasi tergantung asal dan jenis pigmen tersebut.


SEJARAH TINTA
Kurang lebih 5000 tahun yg lalu, sebuah tinta untuk menghitamkan permukaan yang timbul dari sebuah gambar dan tulisan-tulisan yang terpahat di batu dikembangkan di China. Tinta permulaan ini merupakan campuran antara jelaga dari asap kayu cemara, lampu minyak dan jelatin dari kulit binatang serta darah yang dibekukan.

Tinta yang awal digunakan di india pada akhir abad keempat SM disebur masi, adalah campuran dari beberapa komponen kimia. Dokumen India yang tertulis dengan tinta pada Kharosthi (sejenis naskah kuno India) telah tergali di Turkistan Cina (sekarang Xinjiang). Praktek penulisan dengan tinta dan ujung yg lancip telah umum digunakan di India selatan. Beberapa jain sutra (naskah religi india kuno) India disusun dengan tinta. Di India, karbon hitam yg merupakan asal diproduksinya tinta India dihasilkan dari pembakaran tulang, aspal, pitch, dan substansi-substansi lainnya.

Pada romawi kuno, atramentum lah yg dipergunakan. Di sebuah artikel pada Chirtisn science Monitor, Sharon J. Hutington menjealskan sejarah tinta lainnya: “Sekitar 1.600 tahun lalu, resep tinta yg terkenal dibuat. Resep itu digunakan selama beberapa abad. ‘garam” besi, seperti asam fero (terbuat dari beri yg dilumuri dengan asam sulfur), dicampur dengan tannin dari galnut (mereka tumbuh di pepohonan) dan sebuah penebal. Ketika pertama kali dicelupkan pada kertas, tinta ini akan berwarna hitam kebiru-biruan. Lama-kelamaan warna dari tinta ini akan menjadi coklat redup.

ASPEK KESEHATAN
Ada sebuah kesalahpahaman bahwa tinta tidaklah membahayakn meski tertelan. Sekali terminum tinta dapat membayakan kesehatan seseorang. Beberapa tinta, seperti yag digunakan di printer-printer, bahkan yang berada di pena-pena kita dapat berbahaya. Meksi tak menyebabkan kematian, kontak yang salah dapat menyebabkan efek seperti sakit kepala luar biasa, iritasi kulit, dan kerusakan sistem syaraf.

Efek-efek ini dapat disebabkan oleh larutan atau pigmen utama seperti p-Anisidine, yang digunakan dalam proses pembuatan warna dan cahaya tinta. Pusat Pengendalian Racun menyatakan bahwa konsumsi tinta berapapun mesti dilaporkan ke rumah sakit terdekat atau pusat kendali racun.


Sumber : http://www.jualbeliforum.com/sejarah/53484-asal-mula-terbuatnya-tinta.html

Asal Usul Bedak

kamu tahu bedak? ya.. pastilah tau!. bedak sudah ada sejak zaman mesir, yunani, dan romawi kuno skitar 4000 SM. zaman dulu org beranggapan semakin kaya seseorang, smakin putih kulitnya.

Sedangkan orang miskin yang slalu bekerja diluar rumah seperti mencuci dan bertani. kulitnya cokelat atau kemerah2an krn terbakar matahari memakai bedak agar tampak putih. umumnya bedak dibuat dari kapur,susu,dan mineral putih bernama merkuri. tapi sbenarnya merkuri bhn berbahaya bagi kulit


Sumber : http://daffa.heck.in/asal-mula-bedak.xhtml

Asal Usul Roti

Beribu tahun yang lalu, manusia hidup mengembara, sambil berburu dan mencari yang bisa dimakan. Tadinya bulir gandum mereka kunyah begitu saja. Uh, keras! Jadi, mereka tumbuk dan beri air sepaya lembek, Adonan yang tersisa mereka jemur sampai kering untuk bekal perjalanan. Lalu mereka tahu, makanan menjadi lebih enak kalau dibakar. Jadi, adonan gandum mereka pipihkan di permukaan batu yang dipanaskan dengan api.

Sekitar 4.600 tahun yang lalu, di Mesir ada orang lupa mengeringkan adonan tepung. Adonan itu meragi. Setelah dibakar, rasanya lebih empuk dan lebih enak, Sejak itu, mereka sengaja meragikan dulu adonan tepung supaya mengembang.

Roti masa itu belum seempuk dan seenak sekarang. Membuatnya pun menjijikkan. Tepung, air, dan adonan ragi dicampur lalu diinjak-injak oleh para budak. Namun roti tidak lagi dibakar di api terbuka, tetapi di dalam tungku primitif berbentuk kerucut. Masa itu para pekerja Mesir bukan diupah dengan uang, tetapi dengan roti. Sampai sekarang, dalam bahasa Inggris pencari nafkah disebut breadwinner, orang yang berjuang untuk mendapat roti. Kata ’roti’ sering dipakai untuk menggantikan kata ’rezeki’. Sampai sekarang, roti tradisional di Timur Tengah, India, dan Afrika masih pipih. Roti kemudian menjadi makanan pokok di pelbagai bagian dunia.

Pembuatan roti terus berkembang. Kita mengenal pelbagai macam, bentuk, dan rasa roti. Di Indonesia kita biasa makan roti tawar yang empuk, putih, berbentuk kotak, dan kulitnya tipis. Orang Francis menyukai roti panjang dan langsing seperti tabung, kulitnya tebal, dalamnya empuk. Orang Jerman dan Rusia menyukai roti dari gandum rye.


Sumber : http://gwenalexa.blogetery.com/2009/08/24/asal-usul-roti/

Asal usul bantal



Sebuah bantal adalah sebuah tas lembut dari beberapa materi hias, diisi dengan wol , rambut, bulu , poliester staple fiber, non-woven material, atau bahkan kertas robek menjadi fragmen-fragmen.
Ini dapat digunakan untuk duduk atau berlutut atas, atau untuk melunakkan kekerasan atau kekakuan karena kekurusan dari kursi atau sofa.

Bantal dan karpet dapat digunakan sementara di luar, untuk melunakkan keras tanah .
Mereka dapat ditempatkan pada sunloungers dan digunakan untuk mencegah gangguan dari lembab rumput dan menggigit serangga .
Beberapa dialek yang menggunakan bahasa Inggris kata ini untuk merujuk kepada bantal juga.

bantal adalah artikel yang sangat kuno dari furnitur , persediaan isi istana dan rumah besar di awal Abad Pertengahan terus menyebut-nyebut tentang mereka.
Bantal kemudian sering ukuran besar, ditutupi dengan kulit , dan cukup kuat untuk melayani sebagai tempat duduk, namun kecenderungan stabil furniture semua telah tumbuh lebih kecil dengan waktu.

Bantal itu, memang, yang digunakan sebagai tempat duduk di semua acara di Prancis dan Spanyol pada masa kemudian banyak yang sangat, dan Saint-Simon saatnya 'kita menemukan bahwa di pengadilan Spanyol mereka masih dianggap sebagai pengganti terhormat khusus untuk kursi.
Di Perancis, hak untuk berlutut di atas bantal di gereja di belakang raja dijaga ketat dan diatur secara ketat, seperti yang kita belajar lagi dari Saint-Simon.
Jenis bantalan disebut carreau, atau persegi.
Ketika kursi kasar dan keras, bantal mungkin telah keharusan, mereka kini salah satu kemewahan kecil kehidupan.

Sumber : WIkipedia org

Asal usul Helm



Asal Usul SEjarah helm/ kemunculan helm telah lahir sejak zaman Yunani kuno. Pada zaman ini helm merupakan bagian dari teknologi perang yaitu sebagai pelengkap dari baju zirah/baju besi. Melihat peranannya yang cukup penting untuk melindungi kepala penggunanya dari ancaman senjata-senjata musuh maka helm terus berkembang luas. Helm dianggap sebagai pelindung paling efektif bagi kepala dari tebasan senjata lawan, lesatan anak panah, atau bahkan bidikan peluru berkecepatan rendah (dari senapan awal seperti arquebus). Alhasil hingga zaman romawi klasik, abad pertengahan sampai akhir abad 17, keberadaan helm sebagai perlengkapan pakaian perang ini terus berkembang secara luas, baik di Eropa bahkan sampai ke Jepang.Sayangnya perkembangan senjata api sangatlah cepat. Dengan kemampuan ilmu pengetahuan manusia yang menakjubkan, maka kecepatan peluru pun semakin tinggi. Akibatnya sejak tahun 1670 penggunaan helm mulai menurun karena dianggap tidak efektif lagi untuk melindungi penggunanya. Sampai akhirnya pada abad 18, para infantri tidak ada lagi yang mengenakan helm sama sekali.

Namun ternyata riwayat helm tidak berakhir sampai di situ saja. Meski kecepatan peluru sudah tak terukur lagi, ternyata akhirnya banyak kalangan yang tetap memandang keberadaan helm sebagai pelindung yang efektif. Hal itu berdasarkan pemikiran bahwa semua tergantung dari teknologinya dan kualitas bahan yang digunakan. Akhirnya pada era Napoleon, penggunaan helm kembali dikukuhkan bagi prajurit kavaleri. Nah, pada maraknya penggunaan artileri berat pada perang dunia I, helm telah mampu menunjukkan fungsinya dalam mengurangi korban akibat serpihan bom atau schrapnel. Pembuktian ini menjadikan helm kembali marak digunakan oleh militer sepanjang waktu kemudian. Sejak pecahnya perang dunia kedua hingga sekarang ini pun helm masih diwajibkan sebagai peralatan standar bagi prajurit.

Sejalan dengan berkembangnya waktu dan teknologi manusia, helm terus berevolusi. Dari sisi aktivitas helm tak lagi hanya dibutuhkan untuk perang, tapi juga dikenakan untuk aktivitas-aktivitas sipil seperti olahraga, pertambangan, berkendara atau kegiatan beresiko lainnya. Dari sisi bahan, bentuk, teknologi dan modelnya, helm juga terus berubah.
Sekarang ini helm banyak dibuat dari bahan yang lebih bervariasi selain besi yaitu metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau bahkan plastik yang kuat.

Tapi sekarang hampir 70% orang pake helm bukan alasan akan keselamatan.....tapi banyak yang bilang karena takut polisi,takut di tilang bro.......jadi fungsi helm jadi berubahkan.....dari yang mengfungsikan keselamatan jadi fungsi biar ga ke tilang tok......



Sumber : http://www.my-helm.com/index.php?option=com_content&view=article&id=3:sejarah-helm&catid=2:artikel&Itemid=4

Selasa, 13 November 2012

Asal Usul Bra / BH

Dulu, sebagian besar wanita tidak menggunakan bra dan tidak menganggap dibutuhkan pakaian khusus untuk menyangga payudara.
Pakaian yang digunakan memiliki tugas ganda yaitu membuat payudara terlihat lebih baik dan menutupinya. Korset pun muncul dan mendominasi dunia pakaian dalam wanita selama berabad-abad.
Korset pun dirancang untuk membuat tubuh wanita terlihat lebih kecil dan belahan payudara lebih menarik.

Pada pertengahan 1800-an beberapa visioner menciptakan prototipe bra tetapi tidak berkembang.
Istilah bra sendiri berasal dari majalah Vogue yang menggunakan nama “brassiere” pada 1907.
Lalu, untuk bentuk bra yang kita gunakan saat ini,
ditemukan oleh seorang sosialita bernama Mary Phelps Jacob pada 1910.

Ia menciptakan bra karena saat itu ingin mendatangi sebuah pesta makan malam menggunakan gaun barunya. Gaun tersebut terbuat dari bahan ringan dan tipis.
Korset yang tebal dan kaku membuat gaun tersebut terlihat tidak cantik.
Jacob kemudian kesal dan melempar korsetnya,
ia lalu mengambil dua sapu tangan tipis dan menambahkan pita untuk menutupi payudaranya.
Teman-temannya kagum melihat penutup dada tersebut dan meminta Jacob untuk membuatkannya.
Melihat peluang bisnis tersebut Jacob kemudian mengajukan permohonan paten untuk desain bra tersebut.
begitulah asal mulanya BRA atau beha ada sampai sekarang.



Sumber : http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/09/asal-usul-bra-beha.html

Asal Usul Tusuk Gigi



Tusuk gigi telah ada selama ribuan tahun, mungkin sebagai alat tertua untuk membersihkan gigi. Tusuk gigi dikenal di semua budaya. Sebelum sikat gigi diciptakan, orang membersihkan giginya dengan kayu pembersih gigi yang keras maupun lembut. Tusuk gigi yang terbuat dari perunggu telah ditemukan di antara barang-barang yang dikuburkan dalam makam-makam pra-sejarah di Italia Utara dan di Alpen Timur. Tusuk gigi juga dikenal luas di Mesopotamia. Konon sang tiran Agatokles dibunuh pada 289 SM melalui racun yang bekerja lambat, yang ditaruh oleh seorang budak kesayangannya pada sebatang tususk gigi. Ada contoh-contoh tusuk gigi yang artistik dan halus dari bahan perak di zaman kuno, atau dari kayu mastis di kalangan bangsa Romawi. Pada abad ke-17 tusuk gigi dianggap barang mewah yang setara dengan perhiasan permata. Mereka dibuat dari logam mulia dan dihiasi dengan batu-batu berharga. Seringkali mereka dibuat secara artistik dan dilapisi email. Kini, dengan kemajuan ilmu kedokteran gigi modern, penggunaan tusuk gigi agak ditolak, dan alat-alat bantu lainnya seperti benang gigi dan sikat gigi lebih disukai. Namun karena terobosan mutakhir dalam teknologi rasa, tusuk gigi tetap populer di kalangan banyak orang. Negara bagian Maine di Amerika Serikat adalah produsen utama tusuk gigi. Di Korea Selatan, untuk mendorong orang agar lebih ramah lingkungan, beberapa perusahaan menciptakan tusuk gigi yang dapat dimakan. Tusuk gigi ini dibuat dari ubi jalar, tampak jernih dan melunak perlahan-lahan apabila terkena air panas.



Sumber : http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2012/05/asal-usul-sejarah-tusuk-gigi.html

Asal Usul Kertas

Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis.
Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal.

Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.

Tercatat dalam sejarah adalah peradaban China yang menyumbangkan kertas bagi Dunia.
Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi.
Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.

Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya,
kemudian menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.



Penemu bahan kertas Ts'ai Lun besar kemungkinan sebuah nama yang asing kedengaran di kuping pembaca.
Menimbang betapa penting penemuannya, amatlah mengherankan orang-orang Barat meremehkannya begitu saja.
Tidak sedikit ensiklopedia besar tak mencantumkan namanya barang sepatah pun.
Ini sungguh keterlaluan.
Ditilik dari sudut arti penting kegunaan kertas amat langkanya Ts'ai Lun disebut-sebut bisa menimbulkan sangkaan jangan-jangan Ts'ai Lun sebuah figur tak menentu dan tidak bisa dipercaya ada atau tidaknya.

Tetapi, penyelidikan seksama membuktikan dengan mutlak jelas bahwa Ts'ai Lun itu benar-benar ada dan bukan sejenis jin dalam dongeng.
Dia seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan yang di tahun 105 M mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti.
Catatan Cina tentang penemuan Ts'ai Lun ini (terdapat dalam penulisan sejarah resmi dinasti Han) sepenuhnya terus terang dan dapat dipercaya, tanpa sedikit pun ada bau-bau magi atau dongeng.
Orang-orang Cina senantiasa menghubungkan nama Ts'ai Lun dengan penemu kertas dan namanya tersohor di seluruh Cina.

Tak banyak yang dapat diketahui perihal kehidupan Ts'ai Lun, kecuali ada menyebut dia itu orang kebirian.
Tercatat pula kaisar teramat girang dengan penemuan Ts'ai Lun, dan ia membuatnya naik pangkat, dapat gelar kebangsawanan dan dengan sendirinya jadi cukong.
Tetapi, belakangan dia terlibat dalam komplotan anti istana yang menyeret ke kejatuhannya.
Catatan-catatan Cina menyebut --sesudah dia disepak-- Ts'ai Lun mandi bersih-bersih, mengenakan gaunnya yang terindah, lantas meneguk racun.

Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam beberapa abad saja Cina sudah sanggup mengekspor kertas ke negara-negara Asia.
Lama sekali Cina merahasiakan cara pembikinan kertas ini.
Di tahun 751, apa lacur, beberapa tenaga ahli pembikin kertas tertawan oleh orang-orang Arab sehingga dalam tempo singkat kertas sudah diprodusir di Bagdad dan Sarmarkand.
Teknik pembikinan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini.

Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat.
Kini penggunaan kertas begitu umumnya sehingga tak seorang pun sanggup membayangkan bagaimana bentuk dunia tanpa kertas.

Di Cina sebelum penemuan Ts'ai Lun umumnya buku dibuat dari bambu.
Keruan saja buku macam itu terlampau berat dan kikuk.
Memang ada juga buku yang dibuat dari sutera tetapi harganya amat mahal buat umum.
Sedangkan di Barat --sebelum ada kertas-- buku ditulis di atas kulit kambing atau lembu.
Material ini sebagai pengganti papyrus yang digemari oleh orang-orang Yunani, Romawi dan Mesir.
Baik kulit maupun papyrus bukan saja termasuk barang langka tetapi juga harga sulit terjangkau.

Pembuatan kertas
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier.
Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis.

Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang.
Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah.

Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda.
Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit.
Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan.
Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig.
Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.

Berikut Proses PEmbuatan Kertas Pada Jaman Tsai Lun




Sumber : http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/10/asal-usul-kertas-dan-pembuatannya.html

 

Blogger news

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.