Rabu, 14 November 2012

Asal Usul Rumah sakit

Rumah sakit atau dalam bahasa Inggris hospital atau bahasa latinnya hospitalis yang artinya rumah untuk tamu. Diduga asal muasalnya timbul intuisi ini adalah kuil.Kuil Asclepius di Epidaurus, misalnya, punya akomodasi lengkap bagi yang mencari pertolongan Dewa kesembuhan Yunani.Demikian pula di India, sejak 200 SM sudah ada sejumlah RS di kalangan masyarakat Buddha.Namun tempat khusus untuk merawat orang sakit pertama kali muncul di Roma.abad I Lucius Junius Moderatus Columella menyebut adanya valetudinaria, RS pengobatan untuk budak. Tapi Marcus Annaeus Seneca mencatat, tempat itu juga dimanfaatkan oleh golongan masyarakat bukan budak.Ekskavasi di Pompeii (terkubur tahun 76) menunjukkan dokter pribadi pada zaman itu pun ternyata sudah mempunyai fasilitas mrip tempat pemulihan kesehatan zaman modern. Malah di beberapa propinsi di Roma, dengan dukungan dana masyarakat, rumah pribadi dikembangkan menjadi rumah sakit.
Dipermulaan tahun, Masehi, dengan tujuan sosial, RS didirikan bagi musafir yang kelelahan atau sakit, kaum miskin, orang buta dan orang timpang.
Pada abad pertengahan (V-XV) konsep RS lalu berkembang sangat kuat, tak hanya kalangan masyarakat Barat tapi juga didunia Timur.Di Baghdad abad IX, dimasa pemerintahan Khalifah Harun Al-rashid mendirikan sebuah rumah sakit dipusat kota.Rumah sakit ketiga di kota itu dibangun tahun 970, sudah memiliki 25 dokter.Bahkan sebuah rumah sakit di kairo tahun 1283 sudah memisahkan penderita sakit mata. Di Barat, perkembangan RS banyak dipengaruhi konsep RS biara, dimana selalu ada tempat perawatan, rumah obat, dan biasanya kebun tanaman obat.
Sampai beberapa abad layanan rumah sakit masih terbatas pada melayani dan merawat pasien parah yang tak mungkin dirawat di rumah atau orang miskin.
Namun tahun 1300-an di beberapa rumah sakit di Italia sudah mulai ada dokter dengan dibantu perawat terlatih. Ia mengobati sesuai resep doter senior.Di Eropa masa itu hanya melayani kalangan atas kota besar.Murid kedokteran belajar dari teks bahasa Yunani, Latin, Arab, dan yahudi, tanpa pernah mempelajari langsung tubuh manusia.baru pada tahun 1594 dibangun teater operasi pertama di Padua, Italia.Tahun 1700-an makin banyak rumah sakit di Eropa, namun fungsinya tetap untuk sosial
Akhir tahun 1800-an para dokter mulai memperhatikan prinsip-prinsip antiseptik.Tahun 1865 Sir Joseph Lister tercatat menggunakan semprotan asam karbol untuk membunuh kuman di udara.Ia menekankan, dokter bedah harus memakai antiseptik untuk membunuh kuman di tangan dan peralatan.Alhasil pembedahan menjadi lebih aman.
Memasuki abad XX, rumah sakit tak lagi murni bersifat sosial.Pasien mulai membayar untuk perawatan yang diterimanya.



Sumber      :    http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-rumah-sakit.html

Asal Usul Kartu Remi

Kita telanjur mengenalnya sebagai kartu “remi”. Padahal “remi” sebenarnya nama salah satu permainan kartu yang oleh orang Inggris disebut playing cards atau card game. Ada 1001 macam permainan kartu. Setiap negara bahkan wilayah suatu negara memiliki jenis permainannya sendiri. Di Tanah Air kita akrab dengan istilah permainan “empat-satu”, “remi”, “cangkulan”, dsb. Namun, yang populer di banyak negara misalnya poker, canasta, blackjack, casino, solitaire, bridge dengan jumlah pemain yang bisa berbeda-beda.
Solitaire dan bridge bagi kita barangkali lebih familiar ketimbang yang lain. Solitaire, yang sudah dimainkan orang sejak ratusan tahun lalu - dan banyak jenisnya - itu dimainkan sendirian, terutama untuk mengisi waktu luang. Jangan heran kalau menjelang jam kerja berakhir di kantor-kantor, mudah dijumpai karyawan asyik memainkannya di layar komputer pribadi (PC), bukan dengan kartu betulan. Maklum, solitaire menjadi program game standar yang di-install di PC.
Sedangkan bridge yang harus dimainkan oleh empat orang - biasanya berpasangan - bahkan menjadi salah satu nomor andalan bagi tim Indonesia dalam dunia olahraga untuk meraih kemenangan dalam suatu turnamen bridge internasional.
Seperti kita kenal sekarang, satu pak kartu remi berisi 52 lembar. Dibagi menjadi empat suit atau jenis kartu (Spade, Heart, Diamond, Club), masing-masing terdiri atas 13 kartu (dari As, 1, 2, dst. sampai King). Plus kartu tambahan berupa dua kartu joker, hitam dan merah.
Kapan dan siapa penemu kartu remi tidak diketahui secara pasti. Diduga embrionya berasal dari daratan Cina atau Hindustan sekitar tahun 800. Bagaimana ceritanya sampai bisa masuk ke Eropa pun agak samar-samar. Mungkin dibawa oleh para pedagang, tentara, atau suku-suku nomaden. Yang jelas, jenis permainan kartu ini - entah datang dari Timur, Mesir, atau Arab - muncul di Italia kira-kira akhir tahun 1200-an. Setelah itu menyebar ke Jerman, Prancis, dan Spanyol.
Sejumlah ahli sejarah menduga, kartu permainan itu hasil evolusi dari sejenis permainan catur yang dimainkan oleh para gembala di Asia Barat. Sambil menggembala, mereka bermain catur memakai kerikil. Ahli lain berpendapat, permainan kartu merupakan evolusi dari semacam upacara untuk berkomunikasi dengan para dewa. Empat batang tongkat atau anak panah yang sudah ditandai dengan empat simbol berbeda, dilemparkan ke atas altar. Tongkat mana yang jatuh, itulah yang diinterpretasikan sang pendeta sebagai titah dewa.
Kartu pertama di Eropa (Italia) disebut Tarot (tarrochi) atau tablet nasib karena bentuknya seperti tablet, dan digunakan antara lain untuk meramal nasib. Tarot tertua berasal dari tahun 1470 di Lombardy. Satu setnya 50 kartu, dibagi menjadi lima kelompok masing-masing 10 kartu. Pada permukaannya terukir tema-tema alegori atau mitologi tentang berbagai aspek kehidupan seperti ilmu, seni, planet, dsb.
Tarot terus berevolusi. Tarot Venetia jumlahnya 78 kartu, termasuk sebuah kartu - namanya il matto (si pandir) - yang diduga sebagai cikal-bakalnya joker modern.
Dulu kartu permainan terbatas dinikmati kaum berduit mengingat harganya mahal. Maklum, masih buatan tangan dan gambarnya hasil lukisan. Setelah sistem cetak dengan kayu ditemukan, kartu menjangkau masyarakat ramai. Produksi makin meningkat setelah ditemukan teknik cetak dengan plat tembaga. Ditemukannya proses reproduksi warna dengan teknik litografi di awal 1800-an makin mendorong munculnya kartu-kartu cantik dari Jerman, Italia, dan Prancis.
Sejarah tidak mencatat siapa sebenarnya sosok Jack, Queen, dan King pada kartu modern. Namun tokoh pada kartu-kartu sebelumnya terus berganti dari waktu ke waktu. Pada kartu tua dari Italia dan Spanyol, keempat kartu King-nya menggambarkan para raja dari kerajaan besar dunia Abad Pertengahan. Lalu ketika Raja Henry III dari Prancis naik tahta, kostum para bangsawan pada kartu berubah mengikuti mode di zaman itu.
Masih banyak misteri belum terjawab secara memuaskan. Misalnya, kenapa kartu Jack disebut Jack, bukan pangeran atau gelar bangsawan lain? Mengapa Jack bermata satu? Kenapa pula Jack Hati tidak berkumis? 




Sumber    :   http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-kartu-remi.html

Asal Usul Kartu MerahKuning dalam Sepak Bola



Dalam sepak bola kita sering melihat para wasit mengeluarkan kartu merah atau kartu kuning untuk memberi pelanggaran atau hukuman kepada pemain.Kita tidak tahu dari mana asal muasalnya kartu hukuman tersebut.
Adalah piala dunia tahun 1962 di Cile.Kala itu pertandingan antara kesebelasan Cile dan Italia.Kala itu pertandingan kedua kesebelan ini diramalkan akan memanas, soalnya sebelum peluit pertandingan ditiup, pers Italia sudah menulis artikel berisi kesanksian mereka akan kecantikan dan akhlak wanita Cile.Keruan saja masyarakat Cile tidak bisa menerima hal tersebut.
Benar saja, pertandingan berjalan kasar dan wasit yang memimpin pertandingan saat itu adalah Kenneth George Aston dari Inggris, mengusir dua pemain Italia.Para pemain Italia tidak bisa menerima pengusiran itu dan langsung menghujani Aston dengan makian dan bogem mentah.Pertandingan berakhir 2-0 untuk kemenangan Cile.Insiden keributan itu di kenal dengan “Battle of Santiago”.
Pada piala dunia tahun 1966 di Inggris, aston kembali memimpin pertandingan antara Inggris melawan Argentina di stadion Wembly.Meski tidak sepanas Cile melawan Italia, Aston harus meredam kemarahan kapten Argentina, Antonio Rattin, yang terpaksa dia di usir keluar lapangan.Betapa buruknya tim Argentina, sampai-sampai bos tim Inggris, Alf Ramsey, melarang pemainnya bertukar kaus dengan tim Argentina begitu pertandingan usai.
Sepulangdari memimpin pertandingan yang membuat Inggris memenangi pertandingan piala dunia untuk pertama kalinya,Aston berpikir keras mencarai cara untuk menghindari peristiwa itu.Akhirnya saat ia melewati jalan Kensington High Street, saat itu lampu lalu lintas berganti merah.Terpikir olehnya saat itu.Kuning berarti pelan-pelan, merah berarti berhenti.
Kartu hukuman kuning dan merah kemudian mulai diperkenalkan pada piala dunia tahun 1970 di Meksiko.Pertandingan pun lebih bisa di redam.Sejak itu kartu ini tak pernah lepas dari kantong wasit yang memimpin pertandingan.Aston yang awalnya guru dan menjadi wasit kala berumur 20 tahun, akhirnya mendedikasikan sepanjang sisa hidupnya buat sepk bola.
Tahun 1980 dan 2001, Aston menyelenggarakan kursus perwasitan di Amerika Serikat.Pada tahun 1997, Aston mendapat penghargaan Member of the Order of the British Empire (MBE) atas sumbangsinya terhadap sepak bola.
Aston meninggal pada 23 Oktober 2001 dalam usia 86 tahun.Berkat penemuannya yang terilhami oleh lampu lalu lintas itu, ia telah memberi pijakan wasit untuk memperingatkan seorang pemain atau bahkan mengeluarkannya.




Sumber    :    http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-kartu-merahkuning-dalam-sepak.html

Asal Usul Dasi

Dasi, konon menurut Asosiasi Aksesori Leher Amerika, punya sejarah panjang yang melilit perkembangannya. Sejak zaman batu pun aksesori di leher dan dada sudah ada, khususnya untuk memberi ciri pada kelompok pria dari strata tinggi.Malah, pada masa Romawi kuno sudah dipakai kain untuk melindungi leher dan tenggorokan, khususnya oleh para jurubicara. Pada perkembangannya prajurit militer Romawi pun memakainya. Bukti dipakainya aksesori kain leher tampak pada patung batu di makam kuno, Xian, Cina.
Aksesori leher terkenal lainnya muncul di masa Shakespeare (1564 - 1616), yakni ruff. Kerah kaku dari kain putih itu bentuknya serupa piringan besar yang melingkari leher. Untuk mempertahankan bentuk, ruff sering dikanji. Lambat laun orang merasa ruff yang bertumpuk-tumpuk hingga mencapai ketebalan beberapa sentimeter mengakibatkan iritasi.
Lahirlah cravat pada masa pemerintahan Louis XIV tahun 1660-an. Namun, Kroasia lebih tepat disebut sebagai tanah asal dasi.
Ini sesuai penuturan Francoise Chaile dalam buku La Grande Historie de la Cravate (Flamarion, Paris, 1994).
"... Sekitar tahun 1635, sekitar enam ribu prajurit dan ksatria datang ke Paris, yang disewa oleh Louis XIII dan Richelieu. Pakaian tradisional mereka amat menarik. Sehelai sapu tangan diikatkan di leher dengan cara khusus. Sapu tangan itu terbuat dari berbagai kain, dari yang serupa seragam, katun halus, hingga sutera. Gaya unik ini segera 'menaklukkan Prancis'. Apalagi cara ini lebih praktis ketimbang kerah kaku. Sapu tangan itu cuma diikat, dengan ujung-ujungnya dibiarkan lepas."
Maka disebutlah sapu tangan itu cravat, artinya "penduduk dari Kroasia".
Sebagaimana aksesori leher di zaman batu, keindahan cravat dan cara mengikatnya menunjukkan kelas si pemakai. Konon Beau Brummell (1778 - 1840), yang banyak mempengaruhi perkembangan mode, perlu waktu berjam-jam untuk mengikat cravat-nya.
Banyak buku teknik mengikat cravat diterbitkan. Salah satunya menampilkan 32 cara, meski kenyataannya ada lebih dari 100 cara yang resmi dikenal saat itu. Begitupun, ada saja orang yang ingin mengekspresikan kepribadian mereka dengan kreasi sendiri.
Selanjutnya muncul adab mengenakan cravat. Seseorang pantang menyentuh cravat orang lain. Kalau sampai terjadi, tindakan itu bisa berakibat fatal, yakni duel.
Bahkan takhayul pun berkembang di seputaran cravat. Konon saat Napoleon mengenakan cravat hitam yang dililitkan dua kali memutari leher, ia selalu menang perang. Celakanya, saat terjun di Waterloo ia memakai cravat putih. Akibatnya? Ia pun "jatuh".
Tahun 1860-an cravat dengan ujung yang panjang mulai menyerupai aksesori leher modern alias dasi. Ketika muncul mode kemeja berkerah, dasi disimpulkan di bawah dagu, ujung panjangnya terjuntai di depan kemeja. Sementara dasi berbentuk kupu-kupu baru populer tahun 1890-an.
Dengan kemajuan teknologi, kini dasi jadi makin beragam warna, desain, dan teksturnya. Alhasil, lebih dari 100 juta dasi menyerbu berbagai gerai dasi setiap tahun.
(int,apr 2001)


Sumber    :   http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-dasi.html

Asal Usul Sabun

Cucian menumpuk? "Ya, enggak massyyalah," sahut Bawang Putih. Tentu, karena ada sabun. Sabun mengandung surfactant atau bahan aktif permukaan, yang molekulnya akan mengikat kotoran lalu melepasnya dari benda inang. Ia akan menahan kotoran sampai larut terbilas air. Mengingat berbagai kepentingan, wajar bila ada berbagai jenis dan ujud sabun. Misalnya, batangan keras sabun mandi, serbuk deterjen, encernya sabun cair dan sampo, hingga sabun colek yang kenyel-kenyel.
Tak ada catatan pasti, kapan nenek moyang kita mulai bersabun. Konon, tahun 600 SM masyarakat Funisia di mulut Sungai Rhone sudah membuat sabun dari lemak kambing dan abu kayu khusus. Mereka juga membarterkannya dalam berdagang dengan bangsa Kelt, yang sudah bisa membuat sendiri sabun dari bahan serupa.
Pliny (23 - 79) menyebut sabun dalam Historia Naturalis, sebagai bahan cat rambut dan salep dari lemak dan abu pohon beech yang dipakai masyarakat di Gaul, Prancis. Artinya, tahun 100 masyarakat Gaul sudah memakai sabun keras. Ia juga menyebut pabrik sabun di Pompeii yang berusia 2000 tahun, yang belum tergali.
Di masa itu sabun lebih sebagai obat. Baru belakangan ia dipakai sebagai pembersih, seperti kata Galen, ilmuwan Yunani, di abad II.
Tahun 700-an di Italia membuat sabun mulai dianggap sebagai seni. Seabad kemudian muncul bangsa Spanyol sebagai pembuat sabun terkemuka di Eropa. Sedangkan Inggris baru memproduksi tahun 1200-an. Secara berbarengan Marseille, Genoa, Venice, dan Savona menjadi pusat perdagangan karena berlimpahnya minyak zaitun setempat serta deposit soda mentah.
Akhir tahun 1700-an Nicolas Leblanc, kimiawan Prancis, menemukan, larutan alkali dapat dibuat dari garam meja biasa. Sabun pun makin mudah dibuat, alhasil ia terjangkau bagi semua orang.
Di Amerika Utara industri sabun lahir tahun 1800-an. "Pengusaha-"nya mengumpulkan sisa-sisa lemak yang lalu dimasak dalam panci besi besar. Selanjutnya, adonan dituang dalam cetakan kayu. Setelah mengeras, sabun dipotong-potong, dan dijual dari rumah ke rumah.
Begitupun, baru abad XIX sabun menjadi barang biasa, bukan lagi barang mewah.
Fritz Gunther, ilmuwan Jerman, biasa disebut sebagai penemu surfactant sintetis dalam deterjen tahun 1916. Namun, baru tahun 1933 deterjen untuk rumah tangga diluncurkan pertama kali di AS.
Kelebihan deterjen, mampu lebih efektif membersihkan kotoran meski dalam air yang mengandung mineral. Tapi, ia pun menimbulkan masalah. Sebelum tahun 1965, deterjen menghasilkan limbah busa di sungai dan danau. Ini karena umumnya deterjen mengandung alkylbenzene sulphonate yang sulit terurai. Untung, setelah 10 tahun dilakukan penelitian, tahun 1965, ditemukan linear alkylbenzene sulphonate (LAS) yang lebih ramah lingkungan. Bakteri dapat cepat menguraikan molekul LAS, sehingga tidak menghasilkan limbah busa.
Dalam perkembangannya, deterjen pun makin canggih. Deterjen masa kini biasanya mengandung pemutih, pencerah warna, bahkan antiredeposisi. Zat terakhir ini mencegah kotoran agar … "Ogaaah nempeel".



Sumber : http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-sabun.html

Asal Usul Balon

Meski mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, referensi tentang balon ternyata sulit ditemukan. Namun menurut Jean Merlin, Kaufman, dan Greenverg (1994), masyarakat Astec-lah yang pertama kali membuat balon. Bahan bakunya usus besar kucing, dan tujuannya sebagai persembahan bagi dewa.Namun ada pendapat lain, balon sederhana zaman dulu dibuat dari kandung kemih hewan yang diisi air. Kabarnya itu pernah dicatat selama masa Renaisans (abad XIV - XVI) di Eropa.
Karena kesulitan itu, tak jarang, kisah dongeng pun jadi acuan. Salah satunya, "Moby Dick" (1851) yang menyebut, "… gas dimasukkan di dalamnya. Ia pun membengkak mencapai ukuran luar biasa, menjadi semacam balon binatang."
Bagian-bagian tubuh binatang, khususnya kandung kemih, usus, dan perut menjadi "bahan" utama balon kuno. Konon, usus punya kelebihan. Bisa fleksibel dibentuk. Namun tentunya binatang berbeda akan memberikan ukuran yang berbeda pula.
Bagaimana cara membuatnya? Jean Merlin, Kaufman, dan Greenverg menuturkannya begini, "Bersihkan usus besar dengan hati-hati, baliklah, lalu jahit dengan serat tanaman khusus. Hebatnya, serat ini akan kuat lekat menempel setelah mengering karena dijemur sinar matahari. Hasilnya, 'balon' yang benar-benar kedap udara. Selanjutnya, tiuplah."
Menurut Jacques Dupin Grouvhard dalam The Mayanaise Connection, proses pembuatan demikian perlu waktu beberapa hari. Betapa pun dalam pemilihan bahan utama suku Maya juga menggunakan organ yang sama, meski memilih mengambil dari anjing atau keledai.
Bagaimana dengan bahan utama karet, seperti yang kita kenal sekarang? The Book of First karya Patrick Robertson, Bramhall House, NY (1978), menyebut nama Michael Faraday sebagai pembuat balon karet pertama tahun 1824. Pembuatan balon itu sebenarnya dalam kaitan dengan percobaannya menggunakan hidrogen di Royal Institution di London.
"Karet lateks amat elastis. Maka, kantung lateks bisa melar, dinding kantungnya sampai menjadi cukup transparan. Malah, bila diisi hidrogen, ia menjadi ringan dan bisa terbang," ujarnya dalam "Quarterly Journal of Science" di tahun yang sama.
Cara membuatnya pun sederhana. Dua lembar karet dipotong bulat, ditumpuk, lalu dipres sisinya. Otomatis karet melunak, dan menempel. Bagian dalam antara dua lembaran itu dibedaki tepung agar tidak saling lengket.
Evolusi balon karet sebagai mainan ternyata tidak perlu menunggu terlalu lama. Pada tahun berikutnya, balon mainan sebagai produk massal baru sudah diperkenalkan oleh produsen perintis karet Thomas Hancock. Tapi bentuknya berupa satu set alat yang terdiri atas sebotol karet cair dan alat tiup. Baru tahun 1847 balon mainan yang lebih tahan terhadap perubahan temperatur, dibuat pertama kali oleh J.G Ingram dari London. Balon itu bisa disebut prototipe balon modern.
Balon terus berkembang, baik variasi bentuk maupun kualitasnya, sehingga tidak mudah meletus. Malah ada produsen yang menyebut balonnya modern, karena " … dibuat dari karet alami ramah lingkungan, yakni lateks pohon Hevea. Dengan proses alamiah ia akan hancur. Secepat membusuknya dedaunan, karet itu akan menjadi vitamin bagi tanah."
Lalu, muncul seni "patung" balon dari balon panjang. Seni itu dimulai sejak tahun 1920-an, tapi baru populer setelah PD II. Terlebih setelah diproduksi balon pensil, yang amat langsing.
Mengenai bentuknya? Apapun bisa dibuat. Malah di luar negeri sering digelar kontes yang menunjukkan begitu beragamnya hasil olahkreativitas dan keterampilan peserta. Mau coba?



Sumber : http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-balon.html

Asal Usul Kunci



Untung ada kunci. Kalau tidak, kita bakal tak merasa aman meninggalkan benda-benda, apakah rumah, mobil, atau laci.
Contoh kunci tertua ditemukan di reruntuhan Istana Khorsabad dekat Niniwe. Maka, diduga kunci ada sejak 4.000 tahun silam. Bentuknya sederhana, serupa palang pintu rumah di pedesaan.
"Kunci" ini terdiri atas dua batang vertikal, satu horisontal, dan anak kunci. Bila palang horisontal dimasukkan di celah dua batang vertikal, dari batang vertikal pertama akan turun batang-batang ramping kecil yang akan masuk ke lubang-lubang bagian horisontal. Batang horisontal tertahan, pintu pun teralang.
Untuk membuka, dipakai anak kunci serupa sikat gigi. Cuma, bulunya diganti batang-batang pendek-ramping. Bila ditelusupkan di celah tengah batang vertikal pertama, batang-batang anak kunci akan mendongkrak batang-batang lubang pengunci sehingga palang horisontal lolos ditarik. Prinsip ini menjadi dasar pembuatan kunci pasak.
Kunci serupa juga dipakai di Jepang, Norwegia, dan Kepulauan Faroe. Malah di Mesir, India, dan Zanzibar kunci itu masih dipakai hingga kini.
Lubang anak kunci pertama kali dibuat oleh bangsa Yunani kuno pada gerendel kunci kayu dengan kokot yang ditanam di pintu. Anak kuncinya dari kayu berbentuk sabit panjang yang pas dengan konfigurasi lubang anak kunci. Gerakan anak kunci akan mengangkat pasak pengait. Alat ini sedikit sekali memberi pengamanan, fungsinya sekadar sebagai penghambat.
Untuk kunci logam, bangsa Romawi kunolah yang pertama kali membuat. Prinsip kerjanya adalah menyempurnakan prinsip kunci Mesir. Pasak dibuat dalam berbagai ukuran dengan anak kunci yang sesuai. Lubang anak kunci pun dibuat tak lazim, agar anak kunci sulit ditiru. Agar ukuran anak kunci berukuran kecil dan memudahkan membuka kunci, dipasang pegas perunggu penopang pasak. Perkembangan keterampilan memunculkan kunci yang dihiasi dengan indah. Bentuk kunci pun disamarkan, semisal berbentuk binatang, bunga, dan burung. Selain bagian kunci, anak kuncinya juga dihiasi, malah sering dipakai sebagai liontin.
Bangsa Romawi juga berjasa sebagai penemu kunci ward (pengalang), yang prinsip kerjanya masih dipakai sampai sekarang. Karena dibuat dari logam, kunci dan anak kuncinya bisa dibuat kecil. Beberapa kunci dirancang sebagai cincin. Namun, konstruksi ini bisa dibongkar, cukup dengan menelusupkan sekeping logam.
Prinsip kerja kunci ini lalu diterapkan pada kunci jinjing atau gembok. Gembok hias terdapat di masyarakat Cina, Turki, India Timur, dan Rusia. Ada banyak rancangan aneh, misalnya figur dewa, bunga, atau satwa. Kadang lubang anak kuncinya pun dipasang di bagian tersembunyi.
Kunci menyebar ke Eropa. Bentuknya pun makin rumit karena seniman bersaing ingin diakui keahliannya. Ada pula kunci yang dirancang bisa mengeluarkan jarum, anak panah beracun, atau pisau bila dicolok anak kunci palsu.
Beberapa nama terkenal soal perkuncian antara lain Linus Yale, Jr., yang menemukan kunci pin-tumbler (pasak). Kunci pertama dipatenkan tahun 1861, dan disempurnakan tahun 1865. Temuan pria Connecticut itu dinilai sebagai salah satu kunci paling aman dan pertama kali diproduksi secara massal.
Sosok lain adalah Robert Barron dari Inggris yang tahun 1778 menemukan kunci lever-tumbler, penyempurnaan dari kunci ward. Warga Inggris lain, Joseph Brahmah, tahun 1784 mematenkan kunci dengan anak kunci silinder. Tahun 1818 Jeremiah Chubb menyempurnakan kunci Barron menjadi kunci detektor.
Gara-gara kunci jadi ringkas, orang sekarang tak punya senjata ampuh untuk menaklukkan tamu tak diundang. Palang pintulah senjata ampuh itu.



Sumber : http://matanoku-asal.blogspot.com/2006/09/asal-usul-kunci.html

 

Blogger news

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.